PT. Indofood CBP
Kabupaten Tanah Laut berdiri pada tahun 1992, tetapi diresmikan pada tanggal 18
Desember 1993. Berdiri pada lahan kosong seluas 7 ha, dengan 2/3
bagian telah berdiri bangunan termasuk musolla, pabrik, koperasi dan lain-lain.
Pengolahan mie instan tersebut semua dilakukan oleh mesin. Tetapi pada packaging hasil akhir semua dilakukan
oleh manusia, selain itu juga untuk pergudangan. Hal ini bertujuan untuk
membuka lapangan pekerjaan. Pembagian tenaga kerja pada pergudangan 99%
laki-laki sedangkan pada packaging
didominasi oleh perempuan. Setiap pekerjaan yang dilakukan selalu ada control, walaupun mesin yang bekerja
karyawan tetap saja mengontrol keadaan pengolah berlangsung. Agar mie instan
yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik. Untuk keselamatan para pekerja
atau karyawan diberi kan aturan dan pengawasan yang ketat. Juga disediakan
jaminan kesehatan agar mengurangi kecelakaan yang terjadi pada saat bekerja.
Pada tahun 2010 tidak ada kejadian kecelakaan lebih tepatnya zero accident.
Bahan baku mie instan
adalah tepung terigu dari bogasari dan proses pembuatan mie instan secara umum
akan dijelaskan. Proses mixing adalah proses awal pada pengolahan mie. Pada
tahap ini tepung terigu yang sudah berada di alat mixer dicampurkan dengan air
dan bahan tambahan ( larutan alkali yang sudah dibuat sesuai dengan jenis mie
yang akan diproduksi ) agar menjadi suatu adonan. Air yang dicampurkan harus
sesuai, sehingga adonan tidak terlalu lembek atau terlalu keras. Proses
Pengepresan (Pressing) adonan terigu beserta campurannya dibentuk menjadi suatu
lembaran. Adonan dilewatkan pada pressing roll yang memiliki tingkat ketebalan
yang berbeda-beda untuk mendapatkan lembaran panjang dengan ketebalan tertentu
yang sesuai dengan standart. Adonan yang berjalan dari pressing roll pertama
sampai dengan yang terakhir menyebabkan bentuk lembaran semakin tipis hingga
mencapai ketebalan tertentu sesuai dengan jenis mie yang akan diproduksi.
Setelah
melalui roll press , maka adonan mie akan dibentuk suatu untaian dengan
menggunakan alat sillter. Dengan mengatur kecepatan laju alat sillter untaian
akan lebih merapat. Jadi mie yang terbentuk terlihat lebih rapi, rapat dan
lebih padat. Kemudian adonan yang berbentuk untaian diubah menjadi bentuk
gelombang dengan menggunakan waving net. Proses Frying merupakan proses
dimana mie yang telah disteam akan digoreng menggunakan minyak goreng yang sebelumnya telah dilakukan penyaringan
dan pemanasan yang telah ditambahkan dengan antioksidan. Tujuan dari proses ini
adalah untuk menurunkan kadar air yang berasal dari proses pengukusan (steaming). Cooling
atau proses pendinginan merupakan suatu proses dimana mie yang telah melalui
proses frying didinginkan/ ditiriskan di cooling box dengan suhu tertentu.
Setelah
dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping merupakan
pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat.
Kemudian mie yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa
mie. Pada packing mie yang telah terkemas dan diberi kode produksi, kemudian
ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan, kemudian mie
diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi produk
dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan kualitas mie.
Kemasan mie instan yang
cup noodle terbagi dua, ada yang dari steorofom dan plastik. Khusus kemasan
yang menggunakan bahan dasar steorofom mereka mempercayakan dengan perusahaan
yang memang sudah terpecaya dalam mengemas bahan makanan, yaitu food grade. Ada
pemantauan dari Quality Control (QC) agar tetap aman digunakan oleh konsumen.
Dibawah cup steorofom terdapat simbol bahwa dia tidak berbahaya diseduh dengan
air panas sekalipun. Hal ini membuat para konsumen bisa bernafas dengan lega.
Mesin digunakan dalam
satu minggu, dengan perawatan mesin yang rutin. Pada minggu malam, mesin tetap
dalam keadaan nyala tetapi gigi nya dimatikan yang berarti stop atau berhenti
memproduksi sejenak. Maka setiap hari minggu mesin diservis full. Semua mesin yang ada diperiksa
agar mengurangi resiko kerusakan yang lebih besar. Kipas nagin yang ada pada
mesin pendingin (cooling) setiap jam
harus dikontrol, untuk membersihkan debu-debu yang ada atau menempel pada kipas
angin.
Ratio produksi
dilihat dari pangsa pasar (sesuai permintaan dari marketing) yang nantinya akan
diproduksi. Sehingga peran marketing
disini sangatlah penting untuk mengatur agar produksi tidak kurang dan tidak
lebih. Kapasistas produksi yang dihasilkan ada 2 yaitu 20.680 / jam dan
18.000 / jam.atau tergantung dari raw material itu sendiri. Penipuan undian
yang beralaskan diselenggarakannya oleh pihak
PT. Indofood CBP Kabupaten Tanah Laut sering terjadi. Sehingga penipuan
pun tak terelakkan lagi. Ada konsumen yang mendapati kemasan mie instan dengan
kondisi yang sudah berubah, ujung kemasan dibuka sedikit lalu dimasukan kupon
undian lalu dlem dengan lem castol. Sehingga konsumen dihimbau agar
berhati-hati agar tidak terjebak penipuan.
System pergudangan
memakai FIFO (First In First Out), dalam metode ini, barang
yang pertama kali produksi (persediaan lama) adalah yang pertama kali dijual.
Keuntungan menggunakan FIFO adalah pada ending inventory tercatat harga yang
terbaru, sehingga lebih menggambarkan kondisi sebenarnya. Maksimal
penumpukan pada kardus mie instan adalah 8 tumpukan.
Limbah pada pabrik
tersebut dibagi menjadi dua, yaitu limbah padat dan cair. Limbah padat yang
dihasilkan adalah berupa plastik, kertas karton, kertas dan mie yang tidak
layak konsumsi seperti terjatuh. Penanganan yang dilakukan dengan mengumpulkan
benda tersebut menjadi satu dengan memisahkan terlebih dahulu apabila tercampur
kemudian dibakar. Sedangkan pada limbah cair khusus yang bercampur minyak
dipisahkan terlebih dahulu agar bisa diangkat dan menjadi padat sehingga bisa
dibakar. Sedangkan limbah cair yang lainnya diberi perlakuan khusus dengan
diberi lumpur aktif sebagai alatnya. Lumpur aktif seperti mikroba yang memakan
limbah cair yang ada, sehingga limbah menjadi makanan favoritnya. Dengan lumpur
aktif air menjadi jerrnih maka pada saat dialirkan ke sungai dalam keadaan
jernih. Uniknya lagi apabila tidak beroprasi menghasilkan produk mikroba ini
diberi makan sehingga tidak mati. Mereka memakai system pengolahan air bersih (water treatment) dan pengolahan limbah
cair (waste water treatment).
No comments:
Post a Comment